Pengikut

Sabtu, 08 Agustus 2020

Gerakan MAU Membiasakan Menulis

 

Bismillahirrahmanirrahim

Awal Indah dengan Langkah Kecil

Beginning is difficult. Demikian pepatah dari luar. Jika diIndonesiakan berarti memulai itu sulit. Banyak rintangan-rintangan terkadang menjadi alasan untuk memulai melakukan sesuatu. Rintangan itu bisa berupa fisik, mental ataupun rintangan lainnya. Namun yang lebih mendominasi terkadang adalah rintangan mental, seperti takut untuk memulai, takut salah dan semua jenis takut lainnya yang mengungkung dan membatasi gerak langkah kita.

Ketika kita sudah mampu melewati dan mengatasi berbagai rintangan tersebut, maka kegiatan yang kita lakukan selanjutnya akan mulai berjalan. Selanjutnya bagaimana membuat kegiatan tersebut tetap bisa dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Merupakan sebuah tantangan tersendiri.

Demikian pula halnya dengan kegiatan menulis. Jika sudah mulai menulis satu, dua tulisan dan seterusnya. Selanjutnya bagaimana menjaga dan merawat kebiasaan menulis kita untuk tetap konsisten? Hal inilah yang menjadi materi  selanjutnya dalam kegiatan pelatihan menulis bersama Omjay gelombang 15. Materi dihantarkan oleh seorang yang memiliki beragam kegiatan terkait tulis menulis.

Mr. Bams demikian ia disapa. Bambang Purwanto adalah nama pemberian orang tuanya yang digunakan hingga saat ini. Lahir di Kota Bandung 6 April 1974. Seorang pejuang dan pegiat literasi tak kenal lelah. Kecintaaanya pada dunia literasi berawal dari sebuah langkah kecil dilakukan dengan ikhlas. Namun kelak membuahkan hasil yang tidak kecil. Bahkan efeknya meluas dan dirasakan oleh orang banyak. 

Menyiapkan bahan bacaan berupa 20 majalah Bobo, 20 buku cerita anak dan koran edisi kemarin. Dilengkapi buku daftar pengunjung merupakan kegiatan rutin dilakukan Mr Bams setiap malam. Keesokan harinya sebelum berangka kerja. Semua bahan bacaan dan daftar pengunjung tersebut ditata rapi di teras rumahnya. Mr Bams menyebut rumahnya bioskop twenty one. Rumah tipe 21 yang tanpa pagar. 

Kegiatannya inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sejak tahun 2004 hingga 2011. Nama sapaan Mr Bams juga belum lahir. Ia memiliki seorang anak perempuan diberi nama Salwa. Sehingga ia memutuskan memakai nama sapaan Ayah Salwa. Berbeda dari sapaan pada umumnya untuk  beberapa orang yang saat itu terlibat dalam dunia literasi anak-anak. Seperti  Kak Seto. Kak Awam. Mengambil dari nama depan orang tersebut.

Geliat Literasi

Tahun 2012 merupakan tahun penting dalam kehidupan Ayah Salwa. Memiliki rumah impian yang sudah lama diidamkan akhirnya terwujud. Rumah luas yang dapat menampung kegiatan literasi di dalamnya. Resmi membuat sebuah taman bacaan diberi nama Taman Bacaan Ayah Salwa di Lebak Wangi Kota Bandung. Selain menyediakan bahan-bahan bacaan. Iapun melakukan kegiatan mendongeng. Bahan untuk mendongeng didapatnya dari kegiatan banyak membaca. 

Tahun 2013 menjadi momentum lahirnya sebuah gerakan literasi yang dicanangkan pemerintah, dengan Gerakan Literasi Nasional. Diikuti lahirnya Gerakan Literasi Sekolah. Sekaligus menjadi tonggak literasi sekolah di Jawa Barat pada khususnya. Di Indonesia pada umumnya. Ayah Salwa menjadi bagian dari gerakan tersebut dengan menjadi peΓ±ata program di sekolah tempatnya mengajar. SMP Taruna Bakti Kota Bandung. 

Sekolah tersebut menjadi wadah berikutnya bagi Ayah Salwa merawat kegiatan literasi. Sangat sejalan dengan program  Menteri Pendidikan Anies Baswedan saat itu. Gerakan membaca 15 menit menjadi sebuah budaya dan karakter bagi siswa di sekolah. Atas kerja kerasnya sebagai ketua tim literasi bersama seluruh warga sekolah tahun 2019. Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung menobatkan sekolahnya sebagai Sekolah Literasi Kategori Utama. 

Merawat Literasi

Setiap manusia yang dilahirkan sudah membawa potensi. Melalui kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan hampir setiap hari menjadi ajang latihan untuk membuatnya tumbuh dan berkembang maksimal. Demikian halnya dengan kegiatan menulis. Kegiatan ini sudah kita lakukan sejak di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi. Dengan diselingi kegiatan membaca. Seharusnya kita sudah bisa menjadi penulis handal. 

Inspirasi menulis bisa diperoleh dari pengalaman-pengalaman hidup yang telah kita lalui. Di sekitar kita tidak sedikit kegiatan, kejadian atau apapun yang bisa ditulis. Bahkan apa yang kita rasakan atau apa yang kita fikirkan pun bisa kita tuangkan dalam bentuk tulisan. 

Menurut Ayah Salwa menulis itu tidak mudah. Menuangkan ide-ide di kepala ke dalam tulisan tidaklah mudah. Namun pesan yang disampaikan tokoh virtual bersamanya Maryo Teduh (Mari Ayo Tenang dalam Urusan Hidup) memberikan solusi bahwa: jangan tulis yang tidak bisa ditulis

Bertemu dengan Omjay di kelas menulis angkatan 8 adalah langkah awal memasuki dunia baru menulis di blog. Meskipun itu bukan pertemuan pertamanya dengan Omjay. Mereka dipersatukan oleh grup guru TIK sebelumnya. Mulailah ia menulis di blog pribadinya. Selain itu ia juga mengelola beberapa blog. Di antaranya blog kelas/wali kelas. Blog RW, ia mengemban amanat sebagai ketua RW. Blog forum taman bacaan. Blog taman bacaan. 

Jurus MAU Menjadi Blogger Sukses

Ayah Salwa baru membuat blog bulan Maret 2020. Di Bulan April blog nya sudah menjadi website yaitu Pena Mr Bams.Id. Dari sinilah nama Mr Bams mulai dipopulerkan. Ia menggunakan waktu senggangnya untuk menulis. Terkadang menulis di kertas. Kertas-kertasnya lalu dilipat menyerupai buku lengkap dengan sampulnya. 

Teknik seperti ini pernah digunakan saat persiapan mengikuti sebuah ajang Penilaian Guru Inspiratif. Een Sukaesi Award se-Jawa Barat di akhir Desember 2019. Bukunya dibuat secara manual, ditulis tangan, ditempeli hasil cetakan kalimat-kalimat bahagia yang jumlahnya sekitar seratus. Kalimat-kalimat bahagia itu ia bagikan dalam akun Instagramnya. Buku manual itu berjudul: Ijinkan Aku Menulis Untukmu. 

Dalam melakukan kegiatan menulis. Mr. Bams menganut satu prinsip. Ia menyebunya dengan istilah MAU. Motivasi merupakan dasar kita menlakukan sesuatu. Apa impian atau cita-cita yang ingin dicapai dengan menulis. Misalnya untuk mendapatkan penghasilan. Untuk digunakan naik pangkat. Untuk sekedar koleksi. Untuk memajukan literasi. Dan sebagainya. 

Aksi merupakan kegiatan nyata melakukan penulisan. Kita melakukan kegiatan menulis secara rutin. Bisa seminggu sekali. Tiga hari sekali. Dua hari sekali. Bahkan setiap hari kita menulis. Ada hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut berupa tulisan. Kumpulan tulisan dalam bentuk buku. Ataupun dalam bentuk sebuah artikel atau makalah dan lain-lain. 

Unggul merupakan kualitas maupun kuantitas hasil yang diperoleh dari kegiatan menulis. Kualitas menunjukkan tulisan kita memiliki penilaian yang baik. Bahkan penilaian terbaik dari orang-orang yang membaca tulisan kita. Penilaian tersebut dapat berasal dari perorangan ataupun kelompok, komunitas dan organisasi. Sedangkan kuantitas merujuk kepada jumlah tulisan yang dihasilkan. Semakin banyak tulisan kita akan menunjukkan tingkat produktiviyas kita dalam menulis.

 Ada tips menarik dari Mr. Bams untuk para penulis pemula. Termasuk saya, yaitu:

  • 1.       Tulislah apa yang mudah. Mudahkanlah hati kita umtuk menulis
  • 2.       Tulislah satu paragrap. Bisa terdiri dari lima kata.
  • 3.       Tulislah dua paragrap.
  • 4.       Tulislah tiga paragrap 

Semua dilakukan secara bertahap. Senada dengan kalimat seorang Profesor Antropologi dari Universitas Gajah Mada. Prof. Dr. Irwan Abdullah (5 Agustus 2020). Dalam sebuah Ngaji Rutin Virtual berjudul Ruang Belajar Menulis Artikel Jurnal. Dilaksanakan setiap malam kamis dan malam ahad. Beliau mengatakan bahwa menulislah satu paragrap pagi sore. Biasakan jangan memulis banyak. Jamgan mengejar halaman. Tulisan yang bagus didapat dengan banyak melakukan latihan. Kalimat bagus akan menulari kalimat lainnya. 

Semoga tips-tips tersebut tidak hanya berhenti pada tataran teori namun berlanjut pada tataran praktis. Practice makes perfect. Latihan membuat sempurna. Banyak berlatih menulis melahirkan tulisan sempurna. Untuk memetakan dan meninggalkan jejak-jejak literasi di muka bumi.


22 komentar:

  1. Keren bu.. byk menulis akan mninggalkan jejaknya di dunia literasi

    BalasHapus
  2. semangat bu.lanjut wujudkan mimpi

    BalasHapus
  3. Anda sudah mengaplikasikan apa yang di-MAU-i Mr.Bams. Bagus!

    BalasHapus
  4. Bagus bunda. Keren tulisannya. Bermula dari MAU. πŸ‘

    BalasHapus
  5. MAU .... Keren bund ....

    Monggo kalo mau mampir ke blog saya

    http://nurhidayati2010.com/?p=187

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah berkunjung dan meninggalkan jejak. Blog nya bagus dan menarik.

      Hapus
  6. Luar biasa tulisannya. Linknya copas di youtube saya

    https://youtu.be/LOVStakokTU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mr. BamS. Saya sudah simpan link nya di youtube

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Super sekali tulisannya ibu menyejukkan hati n dpat menginspirasi kita untuk menulis." hal yang tidak mudah untuk memulai adalah Menulis "

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Penyuluh. Semoga suatu saat bisa kolaborasi menulis

      Hapus
  9. Tulisannya enak dibaca. Layak dibukukan

    BalasHapus
  10. Mantap πŸ‘πŸ‘πŸ‘
    Ayo terus berkarya kak Sri, semoga bernilai ibadah oleh Allah SWT

    BalasHapus

Rumus ABCD+T Menulis Buku Digital Mindset Seminggu

  Bismillahirrahmanirrahim Apa jadinya jika kita ditantang untuk menulis buku dalam waktu seminggu dan akan diterbitkan oleh penerbit mayor?...